B. Indonesia

Pertanyaan

contoh wawancara dan laporannya

1 Jawaban

  • Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:

    Hari / tanggal: Senin / 1 November 2016
    Pukul: 13:00 WIB – selesai
    Tempat: Jl. KHZ Mustofa

     

    HASIL WAWANCARA

     

    A. Narasumber

    Nama: Bpk. Endang Sutarma
    Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya, 5 Desember 1978
    Alamat: Jl. Bebedahan
    Pekerjaan: Pedagang Buah

    B. Pewawancara

    Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:

    Pewawancara: Agus Munandar
    Pencatat: Arti Setiawati
    Dokumentasi: Yanto Andriansyah

    C. Transkrip Hasil Wawancara

    Pewawancara (P): Assalaamu’alaykum. Selamat siang, pak, kami dari SMKN 2 Tasikmalaya mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai.

    Narasumber (N): Wa’alaykumussalaam. Wah duh, gak salah ini, jang?

    P: Iya, pak, kami ada tugas dari sekolah untuk mewawancarai bapak.

    N: Oh, tugas, ya. Baiklah, silakan.

    P: Alhamdulillaah. Kami mulai pertanyaannya ya, pak. Boleh tau identitas bapak? Nama tempat tanggal lahir?

    N: Nama bapak, Endang Sutarma, lahir di Tasikmalaya 5 Desember 1978.

    P: Apa bapak sudah berkeluarga?

    N: Alhamdulillah, sudah, jang. Anak bapak ada 3; satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA langsung bekerja.

    P: Kalau boleh tahu, anak bapak bekerja apa?

    N: Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satu lagi jadi pedagang asongan di terminal Indihiang.

    P: Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama?

    N: Wah … sudah lama sekali, jang, kurang lebih sudah 15 tahun bapak berjualan buah.

    P: Sudah lama sekali ya, pak. Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga bapak, terutama membiayai anak sekolah?

    N: Yah, jang, dicukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, diterima saja.

    P: Maksudnya, pak?

    N: Begini, jang, kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang sudah diusahakan, jangan meminta lebih kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu bersyukur.

    P: Kalau boleh tahu, pak, berapa pendapatan bapak setiap hari?

    N: Tidak banyak, jang, bersihnya bapak bisa dapat 20.000 saja. Itu pun jarang-jarang dan belum termasuk uang retribusi.

    P: Uang retribusinya berapa, pak?

    N: Tiga ribu rupiah, jang.

    P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berdagang? Khususnya menjadi pedagang buah?

    N: Awalnya karena dulu, saat bapak nganggur, diajak tetangga yang sudah lebih dahulu jualan buah keliling. Ya, bapak ikut aja.

    P: Jadi pada awalnya, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah berkeliling?

    N: Iya, jang. Sekarang juga masih keliling, tapi lebih lama di sini, di trotoar.

    P: Pas pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu?

    N: Alhamdulillah, tidak, jang. Bapak langsung diizinkan untuk membantu menjualkan buah.

    P: Sehari bisa laku berapa buah, pak?

    N: Tidak tentu. Kadang habis kadang sisa. Sekali berjualan, bapak biasa ambil 30 buah dengan macam-macam jenis.

    P: Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak?

    N: Banyak, jang, ada semangka, melon, nanas, pepaya, dan jambu air.

    P: Kalau berjualan, biasanya dimulai jam berapa, pak?

    N: Kalau bapak sih biasa berjualan dari jam 8 pagi, pas toko-toko di sini buka, sampai jam 5 sore.

    P: Terimakasih, pak, kami kira sudah cukup mengetahui. Maafkan kalau kami kurang sopan. Semoga bapak dan keluarga bapak selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.

    N: Aamiin. Terimakasih, jang.


    Laporan Wawancara dengan Pedagang BaksoHari / tanggal: Senin / 1 November 2016
    Pukul: 13:00 WIB
    Tempat: Mie Bakso Gejrot
    Narasumber: Kang Andi Supriadi
    Pewawancara: Arif, Heri, Yusuf
    Tema Wawancara: Seputar wirausaha
    Tujuan Wawancara: Mengetahui seluk beluk usaha bakso 
    Hasil Wawancara Kang Andi (narasumber) adalah seorang wirausahawan yang menjalankan bisnis baso bernama Baso Gejrot. Bakso Gerjot ini berlokasi di Jl. RAA. Wiratanuningrat, dekat alun-alun Kota Tasikmalaya. Menurut keterangan Kang Andi, usaha Baso Gerjot ini mulai berjalan di tahun 2015 setelah beberapa kali mengalami kebangkrutan. Kang Andi menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan usaha Baso Gejrot miliknya baru populer sekarang di antaranya:1. InovasiMenurut Kang Andi, usaha Baso Gejrotnya bisa naik karena menawarkan inovasi yang baru. Berbeda pada saat dahulu ketika usahanya bangkrut, beliau hanya jualan bakso saja, tidak menawarkan perbedaan. Salah satu inovasi yang ditawarkan Kang Andi dengan Baso Gejrotnya yaitu memasukkan sambal ke dalam bakso.2. MarketingSelain itu, Kang Andi menjelaskan bahwa yang membuat usahanya dikenal adalah marketing dengan cara yang kreatif. Misalnya, sekarang beliau menerapkan bakso gratis untuk yang sedang ulang tahun dan untuk yang punya 10 kupon juga bisa ditukarkan dengan satu porsi bakso.





Pertanyaan Lainnya