buatkan contoh teks anekdot politik
B. Indonesia
Betrans23
Pertanyaan
buatkan contoh teks anekdot politik
2 Jawaban
-
1. Jawaban ummulqura77
Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK.Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan." -
2. Jawaban Neniey
Pada suatu malam yang gelap dengan awan mendung disertai petir mengeleggar. Sebuah mobil mewah melintasi jalanan setapak yang sepi serta jauh dari pemukiman warga. Nampaknya mobil tersebut menuju proyek pembangunan pabrik di tengah desa. Mobil yang awalnya melaju kencang, tiba-tiba ngerem secara dadakan. Tiga orang perampok yang menggunakan penutup wajah, menantang orang-orang di dalam mobil dengan menodongkan pistol.
Perampok 1: “Keluar dan serahkan semua harta benda yang kalian miliki”.
Pejabat: “Berani-beraninya kalian hendak merampok kami”.
Perampok 2: “Jangan banyak bicara. Cepat serahkan semua harta kalian atau nyawa kalian akan menjadi taruhannya”.
Pejabat: “Jangan main-main, saya ini anggota dewan. Itu teman saya dirjen pajak dan kedua orang di jok mobil belakang adalah asisten menteri”.
Perampok 3: “Jadi rupanya kalian adalah perampok yang sesungguhnya”.
Perampok 2: “Kalau begitu kembalikan uang kami yang telah kalian rampok”
Kemudian ketiga perampok tersebut berhasil menggambil kembali uang-uang mereka dengan membawa pergi mobil mewah tersebut berserta harta benda yang ada di dalamnya.