Kk tolong buatkan laporan wawancara
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban TasyaMg777
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari / tanggal: Senin / 1 November 2016
Pukul: 13:00 WIB – selesai
Tempat: Jl. KHZ Mustofa
HASIL WAWANCARAA. Narasumber
Nama: Bpk. Endang Sutarma
B. Pewawancara
Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya, 5 Desember 1978
Alamat: Jl. Bebedahan
Pekerjaan: Pedagang BuahWawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara: Agus Munandar / 02301437
C. Transkrip Hasil Wawancara
Pencatat: Arti Setiawati / 02301439
Dokumentasi: Yanto Andriansyah / 02301450Pewawancara (P): Assalaamu’alaykum. Selamat siang, pak, kami dari SMKN 2 Tasikmalaya mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai.
Narasumber (N): Wa’alaykumussalaam. Wah duh, gak salah ini, jang?
P: Iya, pak, kami ada tugas dari sekolah untuk mewawancarai bapak.
N: Oh, tugas, ya. Baiklah, silakan.
P: Alhamdulillaah. Kami mulai pertanyaannya ya, pak. Boleh tau identitas bapak? Nama tempat tanggal lahir?
N: Nama bapak, Endang Sutarma, lahir di Tasikmalaya 5 Desember 1978.
P: Apa bapak sudah berkeluarga?
N: Alhamdulillah, sudah, jang. Anak bapak ada 3; satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA langsung bekerja.
P: Kalau boleh tahu, anak bapak bekerja apa?
N: Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satu lagi jadi pedagang asongan di terminal Indihiang.
P: Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama?
N: Wah … sudah lama sekali, jang, kurang lebih sudah 15 tahun bapak berjualan buah.
P: Sudah lama sekali ya, pak. Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari keluarga bapak, terutama membiayai anak sekolah?
N: Yah, jang, dicukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, diterima saja.
P: Maksudnya, pak?
N: Begini, jang, kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang sudah diusahakan, jangan meminta lebih kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu bersyukur.
P: Kalau boleh tahu, pak, berapa pendapatan bapak setiap hari?
N: Tidak banyak, jang, bersihnya bapak bisa dapat 20.000 saja. Itu pun jarang-jarang dan belum termasuk uang retribusi.
P: Uang retribusinya berapa, pak?
N: Tiga ribu rupiah, jang.
P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berdagang? Khususnya menjadi pedagang buah?
N: Awalnya karena dulu, saat bapak nganggur, diajak tetangga yang sudah lebih dahulu jualan buah keliling. Ya, bapak ikut aja.
P: Jadi pada awalnya, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah berkeliling?
N: Iya, jang. Sekarang juga masih keliling, tapi lebih lama di sini, di trotoar.
P: Pas pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu?
N: Alhamdulillah, tidak, jang. Bapak langsung diizinkan untuk membantu menjualkan buah.
P: Sehari bisa laku berapa buah, pak?
N: Tidak tentu. Kadang habis kadang sisa. Sekali berjualan, bapak biasa ambil 30 buah dengan macam-macam jenis.
P: Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak?
N: Banyak, jang, ada semangka, melon, nanas, pepaya, dan jambu air.
P: Kalau berjualan, biasanya dimulai jam berapa, pak?
N: Kalau bapak sih biasa berjualan dari jam 8 pagi, pas toko-toko di sini buka, sampai jam 5 sore.
P: Terimakasih, pak, kami kira sudah cukup mengetahui. Maafkan kalau kami kurang sopan. Semoga bapak dan keluarga bapak selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.
N: Aamiin. Terimakasih, jang.